Selamat Datang di Blog Hakikat Keislaman Sejati..Semoga Anda senang membaca artikel yang kami hatur kan terima kasih

Sabtu, 07 Mei 2011

Menjadi Diri Sendiri aja... (Tak kenal maka Tak Kenal)
Bagaimana menjadi diri sendiri?
Diri kita adalah kita dengan segala keunikan dan potensi yang kita miliki. Menjadi diri sendiri adalah kita tetap dalam keunikan kita, tanpa harus mengikuti siapa pun. Para sahabat Rasulullah saw pun tetap pada keunikannya masing-masing.
Abu Bakar as, Umar Bin Khathab as, Ustman bin Afan as, dan Ali as pun memiliki keunikan masing-masing tanpa mengurangi kemuliaannya.



Kemudian setiap manusia memiliki potensi. Potensi yang bisa digunakan untuk meraih sukses sesuai dengan keunikannya masing-masing. Untuk menjadi diri kita sendiri, kita harus mengoptimalkan semua potensi diri kita, tanpa harus merubah keunikan kita atau mengikuti orang lain. Saat keunggulan unik kita belum dimunculkan secara optimal, maka kita belumlah menjadi diri sendiri.
Mungkin baru setengahnya, atau bahkan seperempatnya, atau baru 10 persen. Bahkan kurang?



Mana bisa menjadi diri sendiri yang seutuhnya serta mengoptimalkan potensi diri kita seutuhnya jika kita belum kenal persis dengan diri kita sendiri. Kita tidak pernah tahu sampai dimana potensi diri kita. Namun sejauh mana pun kita sudah mengoptimalkan potensi diri saat ini, kita masih bisa terus meningkatkannya. Kita masih bisa lebih baik dari saat ini, sesukses apa pun Kita saat ini. Tidak ada yang namanya pencapaian puncak dunia ini. Karena Dunia adalah sarana Insan utk terus berproses, berproses,, dan terus berproses menjadi,,

Oleh karenanya, menjadi sesuatu yang sangat penting utk kita dapat kenal terhadap diri, sehingga kita akan mampu mengetahui titik potensi dalam diri. Dengan begitu kita akan dapat meningkatkan kualitas diri kita (Pengoptimalan diri pada tahap Hablum minan naas.. & Hablum minallah..)

Bila sampai pada tahap pengenalan tsb, selama di dunia, kita akan mampu memperbaiki diri kita. Kita jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan menjadikan hari esok menjadi lebih baik dari hari ini:



“Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka.Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin.” (HR Bukhari)

Teruslah Berproses saudara-saudara fillahku,,,
Innallaha Ma'ana.